Keuskupan Sorong

   Kehadiran Suster-suster JMJ di Keuskupan Manokwari Sorong, berawal dari pertemuan Uskup Manokwa-Sorong Mgr. F.X. Hadisumarta, O.Carm. dengan provinsial di rumah Provinsialat JMJ di Makkassar. Dari pertemuan itu, Bapak Uskup mengirimkan surat tertanggal 19 Oktober 1998, untuk mengundang Societas JMJ supaya berkarya di tengah-tengah masyarakat Papua. Bapak Uskup sudah mengatakan Societas JMJ akan berkarya di Paroki Babo Manokwari. Sebagai tanggapan atas undangan tersebut, pada akhir bulan Agustus sampai awal September 1999, Sr. Dominica Tumpa dan Sr. Mathea Sandehang berangkat ke Keuskupan Manokwari, Sorong untuk orientasi. Societas JMJ ditawarkan satu paroki yang ada di daerah pedalaman yaitu, paroki St. Luka Babo sebagai pusat paroki dengan 6 stasi dan yang menjadi sasaran adalah Stasi Kelapa Dua. Dalam orientasi ada beberapa masalah mendasar yang dialami masyarakat yang sungguh membutuhkan tenaga untuk mengatasinya, yaitu masalah kesehatan, sosial, dan pastoral keluarga. Melihat keadaan dan situasi seperti itu, Societas JMJ Provinsi Indonesia yakin terpanggil untuk dan bekerja sama dengan Keuskupan Manokwari Sorong, untuk ambil bagian nyata dalam hidup umat dan Masyarakat Sorong. Walaupun sudah menyaksikan keadaan dan situasi yang ada, Societas tidak begitu mudah untuk memutuskan, tetapi lebih mengikuti proses yang ada.