cropped-Desain-tanpa-judul-19.png

History

Sejarah

Sejak didirikan oleh Pater Mathias Wolff, SJ pada taggal 29 Juli 1822, Kongregasi Suster-Suster Jesus Maria Joseph, terus berkembang dan membarui diri. Pada awal pendiriannya, Pater Mathias Wolff, SJ mengirimkan tiga gadis dari Culemborg ke Gent (Belgia) dengan tujuan untuk menerima pembentukan sebagai religius. Begitu luar biasa perkembangan dari saat ke saat sehingga tahun 1823, Kongregasi JMJ mendapatkan persetujuan pertama dari Gereja. Kemudian sejak tahun 1898 Kongregasi mulai mengembangkan perutusan ke Indonesia; selanjutnya tahun ke India (1904); Roma (1931); Australia (1960); Tanzania (1961); Ghana (1990). Sesudah itu, provinsi-provinsi pun terbentuk dan berkembang.

Pada tahun 1962 Kongregasi dibagi menjadi tiga provinsi:Belanda, Indonesia dan India dengan generalat tetap berada di Belanda tepatnya di Vught, s-Hertogenbosh. Pada tanggal 16 Desember 1962, terjadilah momentum sejarah Kongregasi JMJ di Indonesia, ditetapkan menjadi provinsi yang berdiri sendiri yakni provinsi Indonesia, dengan Provinsial pertama orang Indonesia yaitu : Sr. Josephita Senduk, SJMJ.

Provinsi Indonesia mengalami pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah anggota dan komunitas serta kerasulan yang tersebar di wilayah Indonesia yang luas. Maka demi efektivitasnya pembinaan, pada tanggal 31 Juli 2007 kepemimpinan provinsi Indonesia dimekarkan menjadi 3 wilayah yaitu: provinsi Jakarta, Makassar dan Manado dengan pengelolaan hidup dan karya secara mandiri.

Sebaliknya, Provinsi Belanda karena pengaruh pertumbuhan sekularisasi di Eropa Barat jumlah suster terus mengalami penurunan. Kondisi ini menjadi pembahasan serius dalam Kapitel, sejak Kapitel Umum tahun 2005 dan dibahas lagi dalam Kapitel Provinsi tahun 2010 serta ditindaklanjuti dalam Kapitel Umum 2011, diana dalam kapitel tersebut disepakati untuk menentukan struktur masa Kongregasi yakni sebuah lembaga independen dengan akar yang sama, kemandirian Kongregasi Indonesia-Belanda dan India-Ghana.

Usaha kemandirian itu akhirnya mencapai puncaknya dengan keluarnya Dekrit dari Tahta Suci tanggal 10 September 2016 mengesahkan Pemisahan Societas Jesus Maria Joseph, yang didirikan pada tahun 1822 oleh Yang terhormat P. Mathias Wolff, SJ, menjadi dua Lembaga Religius berstatus Kepausan yang terpisah, pertama terdiri dari Provinsi-Provinsi Belanda dan Indonesia, dan kedua terdiri dari Provinsi India dan Regio Ghana.

Pada tanggal 2 Februari 2019, pada Pesta Tuhan dipersembahkan dalam Bait Allah Kongregasi kita menerima dekrit Tahta Suci yang menyatakan KONGREGASI SUSTER-SUSTER JESUS MARIA JOSEPH (SJMJ) sebagai Lembaga Religius Berstatus Kepausan, dengan rumah induk di Jogyakarta, Keuskupan Agung Semarang (Indonesia), mengukuhkan pemilihan Sr. Theresia Supriyati, sebagai Pemimpin Kongregasi pertama dan Sr. Monika Kalangi, Sr. Jeannette Runtu, Sr. Francinetti Manua, sebagai anggota-anggota Dewan dan mengesahkan masa percobaan selama lima tahun teks Konstitusi yang ditulis dalam Bahasa Inggris.

Sebagai bagian dari Kongregasi baru, Provinsi Manado dengan jumlah anggota 121 suster dan 20 komunitas yang berkarya di 6 Keuskupan Yaitu: Keuskupan Manado, Keuskupan Amboina, Keukupan Jayapura, Keuskupan Merauke, Keuskupan Sorong, dan Keuskupan Samarinda. Dengan bidang karya Pendidikan, Kesehatan, Kerasulan Orang Sakit, Sosial dan Pastoral. Terus menerus  melakukan transformasi visi dari misi, berjuang melampaui batas-batas, menghayati Injil, kata-kata Pendiri dan Spiritualitas suster-suster pendahulu serta berjalan bersama sebagai nabi harapan di fajar